Tasikmalaya,Sukapura-News-
Tak banyak orang tahu sejarah keberadaannya Perkebunan Karet PT. Cilangla Desa Cikapinis Kec. Karangnunggal Kab. Tasikmalaya, Jum'at (15/11/2019).
Mari kita ikuti penelusuran sejarah singkatnya.....
Berhasil Ditemui di kantornya, Sujoko Budi Susanto (Administratur Perkebunan PT. Cilangla), dan Usep Sujana (Staf Administrasi Keuangan) yang saat ini dipercaya sebagai pengelola di perkebunan PT. Cilangla.
Berdasarkan data yang di miliki Joko menerangkan sejarah singkat mulai keberadaannya perkebunan Karet PT. Cilangla sampai saat ini.
Awal mulanya perkebunan karet dikuasai Belanda dan diserahkan ke Pemerintah Indonesia melalui pihak Swasta/BUMN ketika penjajahannya berakhir.
Pada (10 Desember 1954) yang dijadikan hari Perkebunan. Pihak swasta melalui BUMN yang dikuasai PT. Mashabi WNI keturunan India, ketika itu Hak Guna Usaha (HGU) nya dibuatkan sampai Tahun.1975 dengan luas areal sekitar 768 Ha. Baru berjalan sampai Tahun.1963 PT. Mashabi melakukan teak Offer kepada keluarga Alm. H Muhtar dan berupaya memperpanjang HGU sampai 1986.
Saat dikelola Keluarga Alam. H Muhtar melalui anaknya (Dadang) luas arealnya menjadi 418 HA. Karena beberapa tahun sempat pakum, sehingga luasnya berkurang dan banyak yang jadi milik masyarakat.
Karena sempat pakum PT. Cilangla maka di kelola kembali oleh keluarga Bpk. Wiryawan Yahya dan segenap menejmennya. Karena ijin HGU nya sudah habis maka oleh Jajaran Wiryawan Yahya (Iwan) maka diperpanjang kembali dan ijinnya sudah keluar sampai tahun 2047, yang kemudian diajukan pembaharuan kembali secara kadastral HGU nya oleh pihak BPN Propinsi, menurut hasil pembuktian saat ini luas areal perkebunan yang dikelola hanya sekitar 299,14 Ha, papar Joko.
Dikatakan pula Joko, saat ini harga karet memang sangat terpuruk sepanjang sejarah. Sudah hampir beberapa tahun salah satunya akibat ulah spekulan dan terjadinya gempa Jepang ketika karet Indonesia saat itu penjualannya hanya ke negara Jepang.
Lanjut Joko walaupun begitu, sampai saat ini setelah dikelola oleh pihaknya Alhamdulillah bisa bertahan, bahkan terkait dengan wajib pajaknya selalu beres hingga mendapat penghargaan dari pemerintah sekitar tahun 2012.
Alhamdulillah PT. Cilangla bisa bertahan karena selalu berupaya menekan dan meminimalisir Biaya Operasional yang kurang perlu, hanya upah/gajih karyawan saja yang tetap dipertahankan, selain itu karyawan sekarang sudah di mendapat Jamsostek dan peserta BPJS ketenaga kerjaan karena kasihan, ungkapnya.
Itulah sejarah singkat tentang Perkebunan karet PT. Cilangla hasil penelusuran wawancara pihak media, mudah mudahan jadi pembendaharaan pengetahuan sejarah bagi kita semua tentang keberadaan Perkebunan karet Cilangla. (Yat's Kabiro Tasela).
0 Comments