Tasikmalaya, Sukapura News- Menindak lanjuti Aksi Pemerintah Daerah Kab. Tasikmalaya dalam percepatan aksi Program Penanggulangan Stunting yang menjadi salah satu Program Nasional, Pihak Pemerintah Kecamatan Karangnunggal membentuk Tim Monitoring tingkat Kecamatan dan kemudian akan dilanjutkan dengan pembentukan Tim Monitoring di tiap Desa, ini dilkukan pada Selasa, (28/1/2020) di Aula Kecamatan Karangnunggal.
Merupakan kepedulian bersama dalam acara itu selain Camat Asep M Dahliana, S.Tp. MM, hadir pula Danramil 1215 Mayor Ipf. Kurniadi, Kapolsek AKP H Asep Ishak, S.Ip, Kapus Dadan Kusnanto, SKM, beserta para Bidan dan petugas kesehatan lainnya. Selain itu dihadirkan pula para Kades, Bidan Desa, juga para Kader Posyandu se- Kec. Karangnunggal.
Sambil membuka acara Camat Asep langsung memberi arahan dan mengajak pada semua pihak agar termotivasi
meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemauan masyarakat untuk membiasakan hidup sehat agar tercapai Kemajuan global kehidupan bangsa, dimana kegiatan ini cara berinvestasi menuju tercapainya program penurunan angka Stunting ini dengan cepat, khusus di Kec. Karangnunggal yang sempat muncul isu ada sekitar 40% bayi Stunting, katanya.
Lanjut Asep, tapi setelah diverikasi kembali dengan seksama oleh pihak petugas Kesehatan Puskesmas Karangnunggal ternyata hanya 9,8% saja, dan itu pun sedang diupayakan ditanggulangi, imbuhnya.
Berikut Danramil Kurniadi, aksi ini merupakan Tanggung jawab semua pihak, para kades dan kader untuk menggiring masyarakat agar selalu rutin datang ke pos-pos kesehatan seperti ke Posyandu, agar selalu terpantau apapun masalah yang terjadi terkait kesehatan masyarakat, ujarnya.
"Maka dengan pembentukan Tim monitoring di tiap Desa adalah solusi tepat untuk selalu bisa memantau setiap kejadian apapun tentang derajat kesehatan di lingkungan masyarakat," imbuhnya.
Kalimat indah tentang sosial kemasyarakatan sempat diucapkan Danramil Kurniadi, "terkadang kita ingin ketenangan tapi lupa memberi ketenangan pada orang lain", nah jadi kehadiran kita ditengah masyarakat harus menjadi solusi, kita harus serempak, kompak agar setiap masalah yang terjadi cepat terselesaikan, seperti halnya tentang akselerasi penanganan gizi buruk yang mengakibatkan buruknya kesehatan generasi pengganti, seprti Stunting, pungkasnya.
Hal sama disampaikan Kapolsek H Asep Ishak hanya menambahkan, kita dalam tugas jaga kebersamaan, kekompakan, jangan ada gesekan pribadi ataupun gesekan kelompok, apalagi sampai melanggar hukum agar apa yang menjadi cita-cita kita bersama tercapai dengan lancar sesuai target, tambahnya.
Lebih spesifik disampaikan Kapus Puskesmas Karangnunggal Dadan Kusnanto, memang Karangnunggal sempat ada isu Karangnunggal terpapar sampai 40% Bayi Stunting, tapi itu hanyalah kesalahan pengukuran tidak dengan alat ukur yang diharuskan, tapi setelah di kroscek kembali Alhamdulilah isu tersebut bisa ditepis. Memang untuk Kec. Karangnunggal masih ada balita yang terdeteksi katagori Stunting tapi hanya 9,8 % saja, itupun dalam penanganan yang serius, ucapnya.
Akhirnya Dadan mengajak, dengan dibentuknya Tim Monitoring dalam Rembug Stunting ini adal sebuah solusi yang tepat dan cepat bagi kita semua guna menurunkan angka Stunting yang terjadi, dicontohkan Dadan secepatnya masyarakat harus paham, tentang kesehatan seperti pemenuhan gizi balita muali sejak kehamilan, melahirkan dan setelah dilahirkan, dan saat hidup dilingkungannya harus selalu sehat, semua itu harus dipahami masyarakat, pungkasnya.(Yat's Tasela).
0 Comments